Akhir-akhir ini kata resesi banyak menjadi topik perbincangan di masyarakat Indonesia. Bahkan banyak masyarakat yang khawatir apabila terjadi resesi. Membuat banyak masyarakat khawatir, apa sebenarnya yang dimaksud resesi?
Pengertian Resesi
Resesi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Penyebab Resesi
Resesi tersebut bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:
- Penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut
Penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut terlihat dari melemahnya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
- Ketidaksaimbangan antara produksi dan konsumsi
Barang dan jasa yang diproduksi secara berlebih dengan tingkat konsumsi atau daya beli yang menurun bisa membawa malapetaka bagi produsen.
Hal ini mendorong terjadinya impor secara besar-besaran, membengkaknya pengeluaran perusahaan, dan menipisnya laba perusahaan dalam negeri.
- Inflasi
Inflasi merupakan kondisi harga yang naik secara terus menerus, baik itu harga barang maupun jasa.
- Guncangan ekonomi yang mendadak
Peristiwa tak terduga yang menyebabkan perekonomian terganggu, salah satu contohnya adalah pandemi Covid-19 yang melanda negara-negara di dunia.
- Gelembung aset
Apabila terjadi pembelian saham dengan harapan harganya akan naik dengan cepat. Namun pada saat perekonomian goyah, para pemilik saham akan beramai-ramai menjual saham tersebut. Kondisi tersebut bisa menyebabkan resesi karena terjadi panic selling yang mengakibatkan rusaknya pasar.
- Deflasi berlebihan
Deflasi merupakan sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa turun dari waktu ke waktu yang akhirnya berimbas pada upah yang dibayarkan mengalami penurunan.
Karena mengalami perekonomian yang memburuk, beberapa negara di dunia terkonfirmasi telah mengalami resesi. Hal tersebut tentu saja diharapkan tidak terjadi di Indonesia.
- Pengangguran tinggi
Tingginya angka pengangguran suatu negara bisa mengindikasikan negara tersebut mengalami resesi.
Dampak Resesi
Apabila terjadi resesi, akan menimbulkan dampak:
- Terjadinya banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dengan banyaknya PHK yang terjadi maka akan menimbulkan banyak pengangguran.
- Karena kondisi ekonomi yang sulit, juga akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Mereka akan lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.
- Investor akan cenderung mengalokasikan dananya pada bentuk investasi yang lebih aman.
Cara Mengatur Keuangan Jika Terjadi Resesi
Apabila terjadi resesi, sebaiknya Anda jangan panik. Justru Anda harus mengatur uang yang Anda miliki untuk menghadapi resesi. Berikut beberapa cara mengatur keuangan Anda saat menghadapi resesi:
- Berhemat
Saat terjadi resesi, usahakan untuk hidup hemat agar kebutuhan pokok bisa terpenuhi dengan baik.
- Kelola keuangan dengan efektif
Untuk bisa berhemat dan terhindar dari pemborosan, alangkah baiknya Anda mulai mengelola keuangan Anda dengan efektif. Pisahkan antara mana yang termasuk kebutuhan pokok dan keinginan. Dengan begitu Anda bisa menentukan skala prioritas kebutuhan.
- Investasi dan menabung
Untuk memperkuat fondasi keuangan Anda, upayakan bisa berinvestasi dan menabung.
- Mencari pendapatan tambahan
Selain hidup hemat ada baiknya jika Anda juga memiliki pemasukan tambahan agar dana yang terkumpul bisa mencukupi kebutuhan mendadak yang mungkin terjadi kapan saja.
- Siapkan dana darurat dan asuransi
Dana darurat ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga jika hal buruk terjadi saat masa resesi tiba. Selain itu Asuransi masih tetap penting untuk disiapkan, khususnya asuransi kesehatan untuk meminimalisir terganggunya kas keuangan saat tiba-tiba diperlukan dana dalam jumlah besar saat terjadi masalah kesehatan.