Sebelum adanya kepercayaan yang banyak dianut sekarang. Ada banyak kepercayaan asli Nusantara yang bahkan masih ada hingga saat ini. Jika kamu sedang mempelajari sejarah Nusantara, salah satu yang wajib kamu ketahui yakni mengenal aliran kepercayaan asli Nusantara yang akan dibahas disini.
Aliran kepercayaan asli Nusantara merupakan kepercayaan yang sudah dianut sebelum masuknya ajaran agama yang ada sekarang. Seiring berjalannya waktu, aliran kepercayaan asli Nusantara ini mulai digantikan dengan agama yang diakui oleh pemerintah.
Ini Dia 6 Aliran Kepercayaan Asli Nusantara
Meski telah ada agama resmi yang diakui oleh pemerintah secara administratif. Namun kepercayaan asli nusantara berikut ini masih bertahan dan masih ada yang menganutnya hingga saat ini. Berikut beberapa aliran kepercayaan asli Nusantara:
1. Kejawen
Mengenal aliran kepercayaan asli Nusantara yang satu ini yakni Kejawen atau yang disebut “Agama Jawa”. Ajaran yang dianut di dalamnya yakni berkaitan dengan ritual, tradisi, seni budaya, serta segala filosofi yang berkaitan dengan Jawa.
Penganut Kejawen sebenarnya tidak menganut aliran tersebut layaknya menganut sebuah agama. Namun, mereka lebih menganut teori Kejawen dalam hal cara pandang dan menjalani kehidupan sebagai orang Jawa.
2. Sunda Wiwitan
Buat kamu yang tinggal di wilayah Banten tentu pasti pernah mendengar aliran asli Sunda Wiwitan. Seperti namanya, aliran ini merupakan aliran asli nenek moyang masyarakat Sunda bahkan jauh sebelum masuknya agama Hindu ke Indonesia.
Meski begitu seiring berjalannya waktu, aliran ini mulai bercampur dengan beberapa unsur agama lain. Aliran Sunda Wiwitan telah disusupi unsur ajaran agama Hindu dan juga dari ajaran agama Islam.
3. Kaharingan
Selanjutnya kamu pasti akan tertarik untuk mengenal aliran kepercayaan asli Nusantara yang berasal dari suku Dayak yang satu ini. Dia adalah aliran Kaharingan yang masih dianut oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan.
Seiring berjalannya waktu, aliran ini berubah nama menjadi Hindu Kaharingan. Hal ini karena pemerintah ingin setiap masyarakat untuk menganut agama resmi sebagai bentuk identitas yang sah dalam hukum negara.
4. Parmalim
Beralih ke Sumatera Utara. Disana ada aliran kepercayaan yang bernama Parmalim yang dianut oleh suku Batak. Hingga saat ini aliran ini masih aktif dan dipimpin oleh Raja Marnangkok Naipospos. Aliran ini juga masih menjalankan ritual keagamaan oleh orang-orang yang masih menganutnya.
Penganut aliran Parmalim ini juga memiliki sebutan tersendiri yakni “Umat Ugamo Malim” atau umat agama Parmalim. Mereka mempercayai adanya Tuhan dan menyebutnya dengan sebutan “Tuhan Debata Mulajadi Nabolon”.
5. Naurus
Aliran kepercayaan ini berasal dari Maluku tepatnya dari Pulau Seram. Naurus sendiri penganutnya berasal dari tiga suku. Ketiga suku tersebut yakni Suku Nuaulu di Barat Laut Manuala, serta Suku Wahai dan Suku Manusela yang berasal dari pegunungan Manusela Utara.
Mulanya aliran Naurus lebih mengarah ke ajaran Animisme pada zaman nenek moyang. Namun seiring berjalannya waktu, aliran ini telah mendapat pengaruh dari ajaran agama Hindu dan Kristen Protestan.
6. Marapu
Ada satu lagi aliran yang masih hidup di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur yakni aliran Marapu. Aliran ini menaruh kepercayaan pada arwah leluhur. Hal ini berkaitan dari asal nama Agama Marapu yang memiliki makna “yang dimuliakan” atau arwah leluhur yang dimuliakan.
Leluhur mereka terbagi menjadi dua yakni Marapu Ratu dan Marapu untuk cikal bakal kehidupan. Hingga saat ini, aliran ini masih aktif menjalankan kegiatan keagamaan khususnya bagi mereka yang masih setia menganut aliran Marapu.
Mengenal aliran kepercayaan asli Nusantara memang sangat menarik. Seperti yang sudah disebutkan tadi, itu hanya sebagian kecil aliran asli yang masih ada di Nusantara. Jika digali lagi, masih banyak aliran kepercayaan asli Nusantara yang masih bertahan hingga saat ini.