Antartika, menjadi hal yang masih banyak menyimpan misteri, terutama untuk wilayah laut. Bagaimana tidak? sampai sekarang, banyak misteri yang tidak bisa dan belum terpecahkan secara logika. Dan itu kuasa alam maupun Tuhan. Bisa kita lihat, dalam misteri peta Piri Reis, yang menarik.
Anggap saja, ada Ahmed Muhiddin Piri atau Piri Reis, yang mana menjadi laksamana angkatan laut Kesultanan Ottoman dan menciptakan peta dengan akurat. Nantinya, peta ini akan terkenal, dengan yang namanya Peta Piri Ries.
Secara Biografi
Ahmed Muhiddin Piri, dikenal dengan nama Piri Reis. Beliau, adalah seorang laksamana angkatan laut Kesultanan Ottoman pada abad ke-16. Ia memiliki keahlian di bidang navigasi, geografi, hingga pernah menjadi kartografer. Di tahun 1513, Piri membuat peta yang menakjubkan.
Selain itu, peta yang ada juga menarik perhatian para ilmuwan. Keterangan yang ada, sangat lengkap dan akurat, sehingga dari peta tersebut perjalanan di Kepulauan Atlantik terasa lancar. Apalagi, bahan dari peta ini, terbuat dari kulit Rusa, yang membuat awet sampai sekarang.
Selain Kepulauan Atlantik, perjalanan Dunia Timur, seperti Jepang, juga bisa dilalui melalui ini. Hal menarik menurut para sejarawan, difokuskan pada tahun 1513, yang mana menyertakan sebuah daratan besar di selatan Afrika.
Daratan Antartika, berada di Selatan Afrika
Daratan Antartika, sampai sekarang masih jadi sorotan banyak orang, dengan misterinya yang ada. Selain menjabat salah satu dataran besar, daratan ini sudah ada, atau dikenalkan oleh Laksamana Piri. Padahal, Dunia Barat, baru diketahui pada tahun 1773 lewat perjalanan James Cook dari Inggris.
Peta Piri Reis, ditemukan kembali pada tahun 1929 oleh Halil Edhem, tepatnya di ruang bawah tanah istana Turki. Saat ditemukan, hanya sebagian fragmen yang bertahan. Fragmen tersebut, menggambarkan Samudera Atlantik.
Sayangnya, peta ini dijadikan artefak dan belum diteliti lebih lanjut. jadi, kita tidak tahu perkembangan berikutnya. Walaupun begitu, terdapat kekurangan dari peta ini, penggambarannya lewat luar angkasa. Saat itu teknologi tak begitu berkembang di Barat, dan diangap peta itu dibuat lewat kekuatan alien.
Penelitian Lebih Lanjut, tentang Peta Piri Reis
Penelitian tentang peta ini, pertama kali dilakukan oleh Charles Hapgood pada tahun 1965 dari University of New Hampshire. Tim peneliti tersebut, mengamati gambar di peta, teatnya di garis pantai Antartika. Pemetaan tersebut, tanpa selubung es, dan terdapat fragmen peta bagian Atlantik.
Bagian bawah, memiliki dataran yang misterius, antara lain Antartika atau bagian lengkap dari Amerika Selatan bagian selatan. Hapgood berpendapat, bahwa peta ini menggunakan teknik Mercator Projection, sehingga hal ini yang menjadi alasan keakuratan asumsi.
Teknik ini belum pernah digunakan oleh siapa pun sampai tahun 1569, dan menjadi anomali melanggar hukum waktu sejarah. Hal yang dianggap lebih masuk akal, Hapgood menyimpulkan bahwa peta Piri Reis bersumber dari catatan pelaut-pelaut kuno, dimana sudah dipetakan, wilayah pantai Antartika.
Lebih Lanjut,
Hapgood, menyatakan bahwa penggambaran topografi garis pantai tampak begitu akurat, sehingga masyarakat maju apa pun yang membuat peta pasti memiliki semacam kemampuan pemetaan udara. Hapgood sendiri yakin, kalau Piri Reis pasti menggunakan salah satu peta kuno.
Menurut kabar The Vintage News, peta Piri Reis menggambarkan Antartika. Beberapa peneliti lebih berpendapat, bahwa peta tersebut, adalah garis pantai Amerika Selatan yang tak muat digambarkan oleh Laksamana Piri.
Itulah, penjelasan mengenai bagaimana Peta Piri Reis itu diteliti, dan sampai sekarang masih menjadi misterius. Semoga, segera terkuak.