Pengertian Serta Perbedaan Geofencing dan Proximity Marketing

Strategi marketing digital saat ini dapat memanfaatkan berbagai metode untuk menghasilkan pengalaman pengguna yang sangat berharga, salah satunya adalah strategi geofencing dan proximity marketing untuk meningkatkan potensi penjualan berdasarkan costumer based location. Lalu seperti apa cara kerja dan perbedaan kedua teknik marketing ini?

Pengertian Geofencing Marketing

Geofencing marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan teknologi untuk mengirimkan pesan promosi ke pengguna perangkat seluler yang berada di dalam area geografis virtual yang telah ditentukan. Dengan menggunakan lokasi pengguna, bisnis dapat menargetkan promosi kepada pengguna yang berada di sekitar lokasi bisnis atau toko fisik.

Geofencing marketing dapat dilakukan melalui platform periklanan online yang tersedia di internet, seperti Google Ads atau Facebook Ads. Dalam melakukan geofencing marketing, bisnis perlu menentukan area geografis virtual, yang dapat berbentuk lingkaran atau poligon, serta pesan promosi yang akan ditampilkan kepada pengguna perangkat seluler yang masuk ke dalam area tersebut.

Salah satu keuntungan dari geofencing marketing adalah kemampuannya untuk menargetkan pengguna perangkat seluler secara spesifik dan memberikan pesan pemasaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan peluang konversi menjadi pelanggan.

geofencing dan proximity marketing

Mungkin kalian pernah melihat iklan di salah satu website yang menawarkan harga jual mobil dalam sebuah showroom di kecamatan kalian? Sedangkan kalian paham bahwa kecamatan kalian mungkin ada di wilayah pedalaman dan tidak ada showroom mobil? Itulah contoh geofencing marketing.

Pengertian Proximity Marketing

Proximity marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan teknologi komunikasi nirkabel, seperti Bluetooth, Wi-Fi, atau NFC (Near Field Communication) untuk mengirimkan pesan pemasaran ke pengguna perangkat seluler yang berada di dekat lokasi bisnis atau toko fisik.

Artikel Terkait  Sejarah Teori atau Konsep Bumi Datar

Dalam proximity marketing, pengguna perangkat seluler dapat menerima pesan promosi, penawaran khusus, atau konten yang relevan dengan lokasi mereka saat ini, seperti pesan pemberitahuan yang menawarkan diskon saat pengguna berada di dekat toko atau promosi untuk produk yang terkait dengan kegiatan yang sedang dilakukan pengguna.

Contoh penggunaan proximity marketing adalah toko retail yang memasang beacon atau perangkat sensor lainnya di dalam toko, yang akan mengirimkan pesan pemasaran ke perangkat seluler pengunjung yang berada di dekat toko tersebut.

cara kerja proximity marketing

Proximity marketing memiliki keuntungan dalam menargetkan konsumen yang berada di sekitar lokasi bisnis, sehingga dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan meningkatkan peluang konversi menjadi pelanggan. Namun, penggunaan teknologi ini harus dilakukan dengan etika dan kebijakan privasi yang memadai agar tidak mengganggu pengguna perangkat seluler.

Perbedaan Geofencing dan Proximity Marketing

Geofencing dan proximity marketing adalah dua strategi pemasaran yang berbeda meskipun keduanya menggunakan teknologi nirkabel untuk menargetkan pengguna perangkat seluler di lokasi tertentu.

Geofencing melibatkan membuat area geografis virtual di sekitar lokasi bisnis atau toko yang spesifik. Ketika pengguna perangkat seluler memasuki area ini, mereka akan menerima pesan atau pemberitahuan promosi. Dalam geofencing, pengguna perangkat seluler tidak harus berada di dalam jangkauan fisik dari perangkat atau beacon, sehingga tidak memerlukan sinyal Bluetooth atau Wi-Fi.

Sementara itu, proximity marketing menggunakan teknologi seperti Bluetooth, Wi-Fi, atau NFC untuk mengirimkan pesan pemasaran ke perangkat seluler yang berada dalam jangkauan fisik dari perangkat atau beacon. Pesan pemasaran akan muncul saat pengguna perangkat seluler berada di dekat lokasi bisnis atau toko.

Perbedaan lainnya antara geofencing dan proximity marketing adalah bahwa geofencing menggunakan lokasi pengguna secara umum, sedangkan proximity marketing lebih fokus pada lokasi pengguna secara spesifik. Oleh karena itu, proximity marketing dapat memberikan pengalaman pribadi dan relevan bagi pengguna, sementara geofencing mungkin kurang akurat dalam menargetkan pengguna yang tepat.

Artikel Terkait  Pengertian Arus, Tegangan, Hambatan. Simak dan Pahami

Kapan Menggunakan Geofencing dan Proximity Marketing?

Kesimpulannya, penggunaan geofencing dan proximity marketing dapat bervariasi tergantung pada strategi pemasaran dan tujuan bisnis. Geofencing cocok digunakan ketika bisnis ingin menargetkan pengguna yang berada di dalam area geografis virtual yang telah ditentukan, dan dapat memberikan pesan pemasaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Geofencing juga dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan peluang konversi menjadi pelanggan.

Sementara itu, proximity marketing lebih cocok digunakan ketika bisnis ingin menargetkan pengguna perangkat seluler yang berada dalam jangkauan fisik dari perangkat atau beacon. Dalam proximity marketing, pengguna perangkat seluler dapat menerima pesan promosi, penawaran khusus, atau konten yang relevan dengan lokasi mereka saat ini, seperti pesan pemberitahuan yang menawarkan diskon saat pengguna berada di dekat toko atau promosi untuk produk yang terkait dengan kegiatan yang sedang dilakukan pengguna.

Dalam kedua strategi pemasaran ini, penting untuk memperhatikan etika dan privasi pengguna, dan memastikan bahwa pesan yang dikirimkan relevan, tidak mengganggu, dan memberikan nilai tambah bagi pengguna. Ingin belajar lebih lanjut mengenai teknik konfigurasi sensor dan beacon untuk kebutuhan marketing? Coba deh mampir ke website training IoT IndobotAcademy, kamu bisa pilih berbagai penawaran kelas seputar internet of things yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Tinggalkan komentar