Seorang pelajar, mahasiswa, peneliti, dosen, maupun akademisi, pasti paham akan 2 istilah ini, yang mana menjadi model pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Terdapat 2 jenis metode pengumpulan data yang populer, yaitu angket dan kuesioner.
2 metode tersebut berbeda dalam beberapa hal, sehingga disesuaikan dengan metode dan jenis pendekatan penelitian yang ada. Untuk mengetahui, kamu cocok menggunakan metode pengumpulan data yang mana, bisa pelajari perbedaan 2 metode di atas.
Secara Pengertian
Sebelum membahas perbedaan, maka alangkah lebih baik kamu tahu artinya dulu, agar gampang dalam peletakan mana kira-kira metode pengumpulan data yang cocok dengan metode penelitianmu. Angket adalah metode pengumpulan data dengan format pertanyaan yang sudah tertulis.
Pertanyaan tersebut, berdasarkan masalah tertentu dalam suatu ruang, dan jawaban dari semua pertanyaan, bisa disimpulkan dengan jelas. Sedangkan kuesioner, lebih ke daftar pertanyaan yang diberikan langsung maupun tidak langsung kepada responden.
2 metode di atas, cocok untuk penelitian kuantitatif, tinggal pilih mana yang paling dibutuhkan dan memudahkan penelitian. Untuk contoh, bisa kamu cari di internet atau hasil penelitian akhir mahasiswa, jadi bisa jadi contoh, atau pedoman dalam membuat karya ilmiah.
Perbedaan Angket dan Kuesioner
Berikut, adalah perbedaan angket dan kuesioner, dilihat dari beberapa sisi, :
1. Dilihat dari Bentuk
Bentuk penyajian, antara angket dan kuesioner berbeda. Angket lebih ke bentuk penyajian yang terformat atau sudah tersusun pertanyaan sebelumnya. Dalam artian, berupa deretan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada responden, dan responden bisa mengumpulkan datanya langsung.
Sedangkan kuesioner, bentuk penyajiannya lebih ke daftar pertanyaan yang memiliki sejumlah jawaban pilihan, dan harus diselesaikan responden, secara langsung maupun tidak langsung. Jadi, dalam pengumpulan data lebih fleksibel, dengan batas waktu tertentu, agar jawaban bisa baik (maksimal).
2. Dilihat dari Tujuan
Tujuan membuat angket, untuk mengumpulkan sejumlah tanggapan dari responden yang memberikan jawaban dari alternatif jawaban yang sudah diberikan peneliti, sehingga mempersingkat waktu dalam proses pengerjaan
Untuk tujuan kuesioner, untuk mengetahui kualitas diri maupun tujuan dari peneliti. Sehingga sangat berbeda jauh. Tinggal fokus kemana, dan dilakukan dengan baik. Pada akhirnya, tujuan penelitian sama, untuk menghasilkan suatu karya ilmiah dari sebuah permasalahan yang ada (diusung).
3. Dilihat dari Fungsi
Fungsi angket adalah, untuk untuk mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan. Selain itu, fungsi angket bisa digunakan untuk pengambilan sampel dari responden yang menjadi tujuan. Kuesioner, memiliki fungsi mengumpulkan informasi data dasar sebagai catatan permanen dalam penelitian. Kuesioner, juga memiliki fungsi sebagai jaminan validitas informasi yang akan diperoleh peneliti. Kuesioner, sebagai alat pengingat si peneliti (pewawancara), agar pertanyaan tidak melenceng sesuai jalur atau daftar pertanyaan yang ada. Jadi, intinya to the point, sampai jawaban terfokus pada itu.
4. Dilihat dari Jenis Pertanyaan
Angket, dalam memberikan pertanyaan kepada responden, tidak menggunakan skala, hanya berupa pertanyaan yang disesuaikan dengan jenis angket yang dipilih. Terdapat 2 jenis angket dalam hal pertanyaan, yaitu angker tertutup dan terbuka.
Sedangkan kuesioner, jenis pertanyaannya lebih condong, kepada penggunaan skala. Skala yang digunakan, berupa proses penetapan nomor maupun simbol pada atribut, maupun karakteristik yang memiliki tujuan dalam mengukur atribut maupun karakteristik tersebut.
Itulah, penjelasan mengenai perbedaan antara angket dan kuesioner, semoga bermanfaat. Pastikan, pemilihan metode pengumpulan data dan jenisnya, disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat, dan kondisi penelitian di lapangan yah!