Seorang ibu, yang sedang hamil pasti sering mengalami kontraksi. Apalagi jika mendekati hari kelahiran, kontraksi sering terjadi. Tapi, masih banyak ibu hamil maupun orang lain, yang masih salah paham atau belum tahu kontraksi menuju persalinan itu yang seperti apa.
Kontraksi yang biasanya dialami ibu hamil, selama mengandung lebih ke kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi, lebih ke rahim terasa kencang selama beberapa saat dan rileks kemudian. Untuk kontraksi yang biasa (Braxton-Hicks), lebih ke tubuh ibu hamil yang sedang berlatih menghadapi persalinan.
Jadi, bagaimana ceritanya?
Penyebab Kontraksi
Untuk kontraksi selama mengandung, penyebabnya lebih ke kondisi janin yang aktif dalam kandungan. Sedangkan, saat bayi bergerak, dan masuk ke panggul, maka kontraksi ini akan kembali terjadi. Kontraksi selama mengandung, disesbabkan juga oleh Bunda, melakukan hubungan seksual.
Bisa saja, karena melakukan aktivitas berat, dan kurang asupan cairan dalam tubuh, selama kehamilan. Kontraksi ini, tidak menandakan adanya persalinan. Kontraksi menuju persalinan, disebabkan oleh janin yang akan lahir. Saat organ bayi sempurna, maka dia akan memproduksi hormon.
Hormon tersebut, membuat otot rahim mengencang, sehingga menimbulkan kontraksi. Gerakan ini, juga akan menarik leher rahim dan memberikan jalan lahir bagi si bayi. Proses pembukaan persalinan bayi, bisa berlangsung antara 2 hingga 20 jam.
Perbedaan Kontraksi Selama dan Menjelang
Terdapat, beberapa perbedaan dalam kontraksi biasa (selama mengandung) dengan menuju kelahiran (persalinan), diantaranya:
1. Dilihat dari Waktunya Kontraksi
Sebagai seorang ibu hamil, kita harus tahu perbedaan kontraksi biasa (selama mengandung), dengan kontraksi menuju persalinan. Kontraksi biasa, dimulai dari trimester ketiga, ada juga ibu hamil yang merasakan di trimester kedua. Kontraksi selama mengandung, sering terjadi pada sore atau malam hari.
Hal ini, juga dipicu setelah ibu hamil melakukan aktivitas fisik yang berat, bisa jadi saat sedang kelelahan. Kontraksi menuju persalinan, lebih ke saat kandungan sudah menuju 40 minggu, dengan risiko terjadinya kelahiran prematur tingkat tinggi. Sehingga hati-hati, ibu hamil di masa tersebut, dijaga.
2. Dilihat dari Kontraksi yang Dirasakan
Saat kontraksi selama mengandung terjadi, lebih ke pengencangan yang terasa di perut bagian bawah dan selangkangan. Sedangkan, pada kontraksi menuju persalinan, lebih ke pengencangan yang terasa lebih luas, dimulai dari punggung bawah hingga menjalar ke seluruh perut.
Kontraksi selama mengandung (biasa), akan red ajika ibu hamil melakukan gerakan (bergerak), dan melakukan perjalanan (berjalan). Pada kontraksi menuju persalinan, melakukan gerakan atau berjalan justru membuat kram dan mules semakin terasa.
3. Dilihat dari Lamanya Kontraksi
Kontraksi biasa, dalam hal masa berlangsungnya tergantung ibu hamil (sangat bervariasi). Ada yang kurang dari 30 detik, hingga 2 menit baru hilang kontraksinya (dengan interval yang tidak teratur). Kontraksi menuju persalinan, umumnya hanya berlangsung sekitar 30 detik hingga 70 detik.
Jarak waktu antar kontraksi menuju persalinan, teratur dan semakin pendek seiring berjalannya waktu. Kontraksi menuju persalinan, terjadinya pengencangan, lebih ke perut terasa stabil, dan muncul lebih sering. Jadi, terasa semakin berat, dan berlangsung lebih lama saat menjelang melahirkan.
Tips saat Mengalami Kontraksi Menuju Persalinan
Berikut, adalah tips yang bisa diikuti untuk ibu hamil yang sedang mengalami kontraksi menuju persalinan, diantaranya:
- Catat lamanya waktu kontraksi pertama, dengan kontraksi berikutnya. Catat juga, lamanya kontraksi tersebut berlangsung.
- Ibu hamil, bisa mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan, seperti menonton televisi, makan makanan, hingga melakukan aktivitas minum atau mandi.
- Selama kontraksi, ibu hamil melakukan tarik napas dalam-dalam, usahakan tetap stabil (rileks), sehingga nanti tidak merasa tegang, karena kontraksi terasa sakit.
- Jika sudah tidak tahan dengan sakitnya kontraksi, maka Bunda bisa minum obat penghilang rasa sakit dari dokter.
- Persalinan hanya akan terjadi jika kontraksi sering terjadi (semakin dekat jaraknya), sekitar 40 detik antar kontraksi.
Itulah, perbedaan antara kontraksi palsu (selama mengandung) dengan kontraksi asli (menuju persalinan).