Minum kopi sambil bersantai telah banyak digemari masyarakat Indonesia. Bahkan sebagian dari mereka minum kopi menjadi rutinitas sehari-hari dan menjadi gaya hidup. Kopi yang mereka minum pun beraneka ragam seperti kopi robusta dan arabika.
Kopi robusta dan arabika tersebut menjadi kopi yang memiliki banyak peminat. Kedua kopi tersebut merupakan dua jenis kepo yang berbeda. Maka tentunya terdapat perbedaan antara kedua jenis kopi yang banyak diminati tersebut.
Bagi penggemar kopi, mungkin dengan merasakannya saja sudah bisa membedakan apakah itu kopi robusta atau arabika. Karena dari segi rasa kedua jenis kopi tersebut terdapat perbedaan.
Perbedaan kopi robusta dan arabika
Untuk lebih mengenal dan mengetahui perbedaan kopi robusta dan arabika, simak terus informasinya dalam artikel berikut ini.
Cita rasa dan aroma kopi robusta dan arabika
Dari segi rasa, terdapat cita rasa yang khas dari kopi robusta dan kopi arabika. Kopi robusta cenderung memiliki rasa yang netral dan terkadang memiliki rasa atau aroma seperti gandum. Cita rasa kopi robusta cenderung pahit dan kuat.
Sedangkan cita rasa dari kopi arabika cenderung manis dan ringan. Aroma dari kopi ini lebih lembut dan sedikit masam. Hal tersebut karena tingkat keasaman pada biji kopi arabika lebih tinggi dari robusta. Karena rasanya yang lebih manis, maka banyak orang yang baru mencoba kopi lebih cocok meminum kopi arabika.
Kadar kafein
Kadar kafein pada kopi robusta lebih banyak dari kopi arabika. Pada kopi robusta memiliki kadar kafein sekitar 2,7%, sedangkan pada kopi arabika kadar kafeinnya sekitar 1,5%. Banyaknya kadar kafein pada kopi robusta itulah yang membuat rasanya cenderung lebih pahit dari kopi arabika.
Tempat penanaman
Pohon kopi robusta cocok ditanam pada ketinggian 800 hingga 1.000 mdpl, dengan suhu udara sekitar 24-30 °C. Karena tidak membutuhkan banyak air, pohon kopi robusta dapat ditanam di daerah yang kering.
Sedangkan untuk menghasilkan biji kopi arabika yang berkualitas sebaiknya penanamannya pada ketinggian 1.000 hingga 2.000 mdpl dengan suhu sekitar 14-24 °C. Serta dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahunnya.
Bentuk biji
Biji kopi robusta memiliki bentuk yang cenderung bundar, sementara biji kopi arabika cenderung lonjong. Dari segi ukuran, biji kopi robusta jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan arabika.
Proses pengolahan
Pengolahan biji kopi robusta dapat dengan metode pengolahan basah maupun kering (dengan menjemur biji kopi di bawah terik matahari).
Karena biji kopi .memiliki kulit yang sensitif, maka pengolahannya harus secara hati-hati. Pengolahan biji kopi arabika biasanya menggunakan metode pengolahan basah, supaya lapisan kulit tanduk biji kopi lebih mudah lepas. Pengolahan yang hati-hati tersebut agar cita rasa kopi dapat keluar dengan optimal.
Harga kopi robusta dan arabika
Dari segi harga, biji kopi arabika harganya lebih mahal daripada biji kopi robusta. Hal tersebut lantaran perawatan pohon kopi arabika yang cenderung lebih sulit daripada perawatan pohon kopi robusta. Pohon kopi robusta dapat melindungi diri dengan baik dari serangan serangga karena kadar kafeinnya yang tinggi, serta hanya membutuhkan sedikit air.
Kadar gula dan lemak
Kadar gula pada kopi arabika lebih banyak dari kopi robusta, bahkan hampir dua kali lipat. Sedangkan untuk kandungan lemak, kopi arabika juga lebih banyak dari kopi robusta, yaitu hampir 60% lebih banyak.
Walaupun memiliki banyak perbedaan, baik kopi robusta maupun arabika memiliki rasa yang sama-sama enak. Apabila lebih menyukai kopi yang pahit dan kuat, maka bisa memilih kopi robusta. Sedangkan apabila lebih menyukai cita rasa yang ringan dan nggak terlalu pahit, bisa pilih arabika. ***