Perbedaan Open Source dan Closed Source

Dalam dunia software komputer kita mengenal istilah open source dan closed source. Agar lebih memahami perbedaan open source dan closed source kita akan bahas dalam artikel kali ini. Sebelum itu kita bahas terlebih dahulu pengertian open source dan closed source.

Pengertian Open Source

Open Source adalah istilah sebuah software yang dapat bebas digunakan, disalin ulang, dimodifikasi bahkan dijadikan sebagai dasar pembuatan software lain. Prinsip open source adalah semua orang bebas untuk melihat source code atau kode program yang dimiliki. Sehingga setiap orang dapat mempelajarinya, mengcopy, mengubah, serta melakukan eksperimen dengan kode tersebut.

Sejarah Open Source

Open Source sendiri merupakan gagasan untuk mendobrak keberadaan software proprietary yang dimiliki perusahaan-perusahaan IT yang bertujuan bisnis. Istilah Open Source pertama kali ditemukan dalam Debian Free Software Guidelines yang dibuat Bruce Perens dan disahkan oleh komunitas developer Debian pada tahun 1997.

Meski baru dikenal sebagai Open Source pada tahun 1997, penggunaan free software ini sebenarnya sudah bermula di tahun 1950an.

Software open source pertama adalah A-2 System yang dikembangkan oleh UNIVAC Remington Rand pada tahun 1953. Selanjutnya IBM Mainframe juga didistribusikan dengan menyertakan source code yang ada di dalamnya. Sehingga terdapat grup seperti SHARE, DECUS dan lainnya. Semua lisensi di era itu dibagikan menggunakan konsep Public-Domain Software.

System operasi SHARE dikembangkan oleh General Motors dan didistribusi oleh SHARE untuk IBM 709 dan 7090. Di awal tahun 1970, AT&T mengembangkan versi awal dari UNIX untuk kebutuhan pemerintah dan pendidikan secara gratis, meski gratis, UNIX tidak menyediakan hak untuk melihat kode dan melakukan pengubahan, sampai pada tahun 1980an AT&T menutup akses distribusi dan memungut biaya untuk patching software mereka. Di tahun 1983, dimulailah lisensi software yang mengakibatkan munculnya closed source business model.

Artikel Terkait  Perbedaan Memori dan Media Penyimpanan

Pada tahun yang sama, 1983 Richard Stallman meluncurkan GNU Projects yang membuat sistem operasi lengkap berikut source codenya, GNU sendiri merupakan kependekan dari GNU is Not Unix. Pada tahun 1986, Free Software Foundation didirikan dengan mempublikasi Free Software Definition pada Februari 1986, GNU General Public License dirilis tiga tahun kemudian pada 1989

Kemunculan Linux Kernel yang menggunakan GNU General Public License pada tahun 1991, menjadi awal kebangkitan Open Source, hingga kini berbagai software Open Source dibuat oleh para programmers, hackers untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia.

Contoh Software Open Source

Banyak orang yang mengasosiasikan Linux sebagai software open source dan memang benar, Linux adalah operating system berbasis open source, meski demikian beberapa perusahaan seperti Redhat dan SUSE menyediakan fitur berbayar untuk melakukan patching.

Selain Linux apa saja sih contoh software open source?

  1. Sistem Operasi; Linux, OpenBSD, FreeBSD
  2. Pengolah gambar -> GIMP
  3. Office -> Open Office
  4. Diagram -> Dia
  5. Browser -> Mozzila Firefox
  6. CMS – > WordPress
  7. Email -> Thunderbird
  8. Smartphone -> Android
  9. 3D Desain -> Blender

Jika kita lihat contoh operating system open source berbasis linux, berarti sangat banyak, mulai dari Debian, Ubuntu, Redhat, Mandrake, Suse, Mandriva, Slack, Slackware, Knoppix, CentOS, Fedora dan lain sebagainya. Sementara untuk yang berbasis BSD (Berkeley Software Distribution) ada OpenBSD dan FreeBSD.

Bagaimana Perusahaan Open Source Mendapatkan Keuntungan?

Meski gratis, bukan berarti perusahaan open source tidak mendapatkan keuntungan. Ubuntu misalnya menyediakan teknikal support berbayar untuk pengguna yang kesulitan dan membutuhkan bantuan teknis dalam menggunakan operating systemnya

perbedaan open source dan closed source

Pengertian Closed Source

Closed Source adalah software atau aplikasi yang tidak memberikan akses pada kode program mereka. Para pengguna hanya mendapat installer dimana mereka dapat menggunakan program yang sudah dicompile dan siap digunakan sesuai tujuan software tersebut diciptakan. Bagaimana software tersebut dibuat tidak disertakan.

Artikel Terkait  Keunggulan VivoBook pro 14X OLED untuk Content Creator

Closed Source dibuat sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan dari kemampuan perusahaan membuat software yang mampu membantu kebutuhan publik. Dengan adanya closed source, perusahaan tidak perlu khawatir program mereka akan ditiru oleh kompetitor.

Contoh Software Closed Source

Kita mengenal Microsoft Windows sebagai salah satu operasi sistem paling banyak digunakan komputer personal di seluruh dunia. Meski demikian, saat ini untuk mobile operating system telah diambil alih oleh open source android.

  1. Operating system -> Windows, Mac, Solaris
  2. Pengolah gambar -> Corel Draw, Adobe Photoshop
  3. Office -> Ms. Office
  4. DIagram -> Visual Studio
  5. Browser -> Google Chrome, Microsoft Edge
  6. Email -> Outlook
  7. Smartphone -> iOS, Blackberry, WindowsCE
  8. 3D -> Auto cad

Contoh sistem operasi closed source cukup banyak, mulai dari semua varian Windows dan Macintosh, mulai dari Windows 3.1, Windows 95, Windows 98, Windows Me, Windows NT, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, 8, 10 dan 11 serta Windows Server. Di Macintosh ada Mac 9, 10, dan 11

Perbedaan Open Source dan Closed Source

Perbedaan utama open source dan closed source adalah pada kemampuan melihat kode sumber. Sebuah software disebut open source jika mengijinkan pengguna melihat kode sumbernya, sementara closed source tidak mengijinkan melihat kode sumber demi kepentingan bisnis dan lisensi.

Perbedaan berikutnya, hampirĀ  semua open source bersifat gratis, sementara closed source sebagian besar berbayar. Oh ya, open source berbeda dengan freeware. Perbedaan open source dan freeware adalah, tidak semua aplikasi freeware menyertakan kode sumber.

Terakhir terkait dukungan komunitas, open source dikembangkan bersama-sama oleh ribuan programmer dari berbagai latar belakang. Komunitas ini memungkinkan software tercipta dengan stabil mengingat melibatkan banyak relawan untuk membuat, menguji dan mencoba aplikasi. Closed source dikembangkan secara terbatas oleh perusahaan, maupun pihak lain yang dibayar perusahaan untuk mengembangkan software.

Artikel Terkait  Perbedaan Grid dan Cloud Computing

perbedaan open source dan closed source

Sistem closed source terkadang juga ditawarkan dalam beberapa bentuk meski tanpa memberikan akses kode sumber

  1. Freeware – Bebas digunakan secara gratis
  2. Shareware – Bebas digunakan dengan batasan waktu/kemampuan tertentu
  3. Licensed software – Hanya bisa digunakan setelah kita melakukan pembelian software

Persamaan open source dan closed source adalah sama-sama legal untuk kita gunakan, yang tidak legal adalah menggunakan software bajakan.

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Tinggalkan komentar