Skala ordinal dan nominal identik dengan data atau yang kita sebut sebagai bahan mentah. Penggunaan skala ordinal maupun nominal biasanya kita temukan dalam infografis maupun deskriptif. Informasi yang didapat nantinya lebih ke kualitatif maupun kuantitatif.
Data yang ada meliputi huruf, angka, grafik, lambang, tabel, objek, situasi, dan kondisi. Skala di atas bisa digunakan untuk penelitian, menjadi data sekunder atau primer. Untuk data primer bisa dikumpulkan secara langsung dari responden selama penelitian.
Cara Mendapatkan Data Penelitian
Sebelumnya, kita perlu tahu bahwa dalam mendapatkan data di lapangan, bisa melalui survei atau observasi langsung. Data sekunder lebih ke data yang sebelumnya dikumpulkan selain dari penelitian yang dikerjakan.
Pengumpulan data menjadi hal penting dalam penelitian, sehingga dalam mengelola datanya perlu kaidah ilmiah berdasarkan apa yang dituju oleh seorang peneliti. Peneliti harus bisa mengelompokkan jenis data yang sudah didapat dengan benar.
Arti dari Skala
Skala adalah hasil pengukuran yang terdiri dari beberapa jenis skala dan sifatnya bervariasi. Maksudnya adalah dalam pengukuran tersebut lebih ke pemberian angka terhadap suatu objek atau fenomena yang ada berdasarkan aturan tertentu.
Skala digunakan sebagai acuan dalam menentukan panjang pendeknya suatu interval dalam alat ukur. Kemudian, alat ukur nantinya digunakan untuk mengukur data kuantitatif. Pengukuran dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu yang ada.
Pertimbangan Memilih Skala Ordinal dan Nominal
Kapan penggunaan skala ordinal dan nominal bisa dilihat berikut ini
1. Skala Ordinal
Data disini akan disusun berdasarkan jenjang dalam aturan tertentu dan penggunaan skala ini didasarkan pada ranking. Skala ini digunakan dalam menentukan ranking suatu kelompok tertentu. Ranking ini dipertimbangkan untuk urutan objek dan hasil yang paling besar sampai ke kecil.
Anggap saja dari yang punya value tinggi hingga rendah. Misal tentang pengetahuan masyarakat akan Covid-19. Ada jawaban 1=kurang, 2=cukup, dan 3=baik yang perlu dipilih, dan hasilnya dijumlah nanti sampai dapat peringkat mana yang paling tinggi dan rendah.
2. Skala Nominal
Skala nominal lebih ke pengukuran yang sederhana, yang mana data akan ditetapkan berdasarkan proses penggolongan, hal itu untuk membedakan (bersifat). Angka-angka yang digunakan hanya sebagai kategori dan tidak mempunyai makna atau tidak dipergunakan. Perhitungan secara matematis.
Misal terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan jika dilihat dari fisik dan lain-lain. Kemudian ada perbedaan agama, perbedaan usia, dan lain-lain. Semua itu bersifat membedakan yang mana nantinya akan didapat data yang dibutuhkan maupun tidak dalam penelitian.
Skala Lain
Selain skala ordinal dan nominal, juga ada skala lain yang tak kalah penting, diantaranya:
1. Skala Interval
Skala ini lebih berfungsi untuk menunjukkan jarak antara satu data dengan data lainnya. Data yang ada memiliki bobot yang sama. Kemudian, dalam skala interval, hubungan tata urutan dan jarak angka tersebut mempunyai arti.
Skala interval memiliki nilai intrinsik dan sudah memiliki jarak, dan belum termasuk dalam kelipatan. Jadi bisa dibilang bahwa, skala interval tidak memiliki nilai 0 mutlak. Bisa dilihat dalam pengukuran suhu badan yang dapat membentuk variabel interval dari objek A, B, C, berturut-turut.
2. Skala Rasio
Skala rasio lebih kepada pengukuran yang memiliki nilai 0 mutlak dengan jarak yang sama, jadi kebalikannya dari interval. Nilai 0 mutlak disini, maksudnya nilai dasar yang tidak bisa diubah walaupun nantinya menggunakan skala yang lain.
Pengukuran dari skala rasio bisa dilihat dalam penelitian tinggi dan berat badan. Misal, berat badan A 60 kg, sedangkan berat badan B adalah 90 kg, maka bisa dikatakan bahwa berat badan B dua kali lebih berat dibandingkan berat badan A.
Kalian bisa membaca perbedaan skala ordinal, nominal, interval dan ratio untuk memahami karakteristik masing-masing skala. Itulah penjelasan mengenai kapan menggunakan skala ordinal dan nominal, semoga bermanfaat.