Tahun Baru dan Hijriah, menjadi pelengkap bagi umat muslim maupun Jawa asli. Mengingat, 2 kalender ini, masih dicari banyak orang, mengngat masih dianggap perlu untuk orang-orang Jawa. Tahukah kamu? Bahwa 2 kalender ini memiliki perbedaan.
Mulai sistem jadwal, hari, tanggal, nama, dan hitungan yang ada. Tahun Hijriah, berpatok pada saat nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Makkah dan Madinah. Sehingga, masih ada unsur Islami disini. Dan untuk Islam Kejawen, bisa dilihat di kalender Jawa. Untuk tahu perbedaannya, berikut ini:
1. Dilihat dari Sifat Penanggalan (Kalender)
1. Kalender Jawa
Dilihat dari horoskop Jawa, kalender Jawa, sudah mulai dikenal sejak tahun 78 sesudah Masehi, tepatnya di Pulau Jawa. Penanggalan Jawa, dimulai dari Kesultanan Mataram yang mencoba menggabungkan unsur dalam kalender Islam.
Anggap saja, sebagai adaptasi dari kalender Julian dari Barat, dan campuran penanggalan Hindu. Kalender Jawa sendiri, dianggap matematis, mirip dengan kalender Masehi. Sistem penanggalan Jawa, memakai dua siklus hari, yaitu siklus mingguan dan siklus pekan.
2. Kalender Islam
Kalender Islam sendiri, atau Hijriyah, lebih banyak mengadaptasi dari sistem astronomi yang bisa diperhitungkan. Kalender Islam, menggunakan peredaran bulan, sebagai acuannya. Terdiri dari 12 bulan, dan sistem perhitungan tanggal, dimulai dari terbenamnya matahari (memasuki waktu Maghrib).
2. Dilihat dari Jumlah Hari
1. Kalender Jawa
Sistem kalender Jawa memiliki 30 hari untuk bulan ganjil dan 29 hari untuk bulan genap. Nama-nama hari, pada kalender ini, dikenal dengan nama 5 pasaran, yaitu Pon, Legi, Pahing, Wage, dan Kliwon. Jadi, bagi orang Jawa mungkin sudah kenal dengan nama pasaran ini.
2. Kalender Islam
Untuk kalender Islam, penentuan awal bisa dilihat dari fenomena hilal atau bulan, seperti pada penentuan awal Ramadan dan Syawal. Pada kalender ini, jumlah hari dalam sepekan ada 7, seperti pada kalender Masehi secara umum.
3. Dilihat dari Tanggal-tanggal Penting
1. Kalender Jawa
Untuk tanggal-tanggal penting dalam Kalender Jawa, diantaranya:
- Menentukan berbagai kegiatan penting, seperti kegiatan menentukan hari baik untuk pernikahan, khitanan, acara kematian, tahlil, pendirian rumah, pindah rumah, hari baik untuk bepergian.
- Acara berkah atau tasyakuran bumi, lebih ke kegiatan paguyuban untuk kesuburan dalam hal panen tumbuhan, larung saji, dan lain sebagainya agar desa aman dan tenteram, sejahtera.
- Acara tahunan untuk desa yang lebih maju dan tidak terkena hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, dan serangan-serangan gaib lainnya.
2. Kalender Islam
Untuk tanggal-tanggal penting dalam Kalender Islam, diantaranya:
- 1 Muharram, yang mana bisa disebut sebagai Tahun Baru Hijriah.
- 10 Muharram, bertepatan dengan hari Asyura.
- 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW (hari kelahiran nabi Muhammad SAW).
- 27 Rajab, bertepatan dengan terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj.
- 1 Ramadhan, bertepatan dengan puasa umat Islam.
- 17 Ramadhan, bertepatan dengan turunnya Nuzulul Qur’an.
- 10 hari ganjil terakhir Ramadhan, turunnya Lailatul Qadar.
- 1 Syawal, bertepatan dengan Idul Fitri.
- 8 Zulhijah, bertepatan dengan hari Tarwiyah.
- 9 Zulhijah, bertepatan dengan Wukuf.
- 10 Zulhijah, bertepatan dengan Idul Adha.
- 11-13 Zulhijah, bertepatan dengan hari Tasyrik.
Dilihat dari Nama Bulan
1. Kalender Islam
Sura, Sapar, Mulud (Rabingulawal), Bakdal Mulud (Rabingulakhir), Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah (Arwah, Saban), Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan), Sawal, Sela (Dulkangidah, Apit), dan Besar (Dulkahijah).
2. Kalender Islam
Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijah.
Itulah, perbedaan antara kalender tahun Jawa, dengan tahun Hijriah, semoga bermanfaat.