Jenis-jenis Simbiosis yang Perlu Kamu Ketahui. Diantaranya?

Dalam kehidupan, kita tidak pernah hidup sendiri dan mengurus kehidupan secara sendiri. Hubungan makhluk satu, dengan makhluk lainnya akan selalu berulang dan beriringan dengan semakin berkembangnya zaman. Kapanpun waktu itu terjadi, misalnya hubungan antara manusia dengan hewan.

Dari situ, muncullah simbiosis yang sering kita dengar dan kenal sampai sekarang. Simbiosis mutualisme misalnya, dimulai dari interaksi satu sama lain, sesama makhluk hidup. Dalam kehidupan, sudah banyak simbiosis yang kita terima dan kita kenal sehari-hari, malah tidak terhitung setiap harinya.

Intinya, saling berbuat baik sesama makhluk hidup.

Sebelumnya, Simbiosis itu Apa?

Simbiosis adalah hubungan antar makhluk hidup yang mana khas dilakukan di setiap individu atau organismenya. Nanti, hubungan tersebut identik dengan adanya simbiosis. Mulai dari simbiosis mutualisme (paling menguntungkan) hingga simbiosis parasitisme (paling merugikan).

Terpenting, ada 3 jenis simbiosis yang perlu kamu ketahui berdasarkan jenis organismenya dan apa yang mereka lakukan. Dari simbiosis tersebut, memunculkan suatu kegiatan atau aktivitas yang bernama ekosistem. Apa itu ekosistem? Ekosistem adalah ketergantunga M.H. di suatu lingkungan.

Sebelum ke tahap ekosistem, maka kita perlu tahu urutannya dimulai dari individu atau satu kelompok M.H. Satu kelompok tersebut, dinamakan dengan populasi, sebelum bertemu dengan M.H. lain yang nantinya menjadi ekosistem dalam suatu wilayah atau areal. Ada juga M. tak hidup dalam situ.

Tentang Ekosistem

Komponen makhluk hidup dalam ekosistem, disebut dengan komponen biotik. Sedangkan komponen makhluk tak hidup disebut dengan komponen abiotic. Untuk komponen abiotic bisa dilihat dalam oksigen, batu, air, karbondioksida.

Misal, kita lihat di ekosistem laut terdapat komponen abiotic dan biotik, diantaranya ikan, air, rumput laut, dan batu karang. Semua menyatu dalam satu wilayah. Ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem buatan dan alam.

Artikel Terkait  Perbedaan Norma Kesopanan dan Norma Kesusilaan agar tidak Salah Kaprah!

Contoh ekosistem buatan adalah sawah, ladang, kebun, taman, dan lain-lain. Sedangkan ekosistem alam, adalah hutan, padang pasir, laut, sungai, dan danau. Dalam suatu ekosistem, terdapat banyak komponen yang dibutuhkan, meliputi:

  1. Produsen
  2. Konsumen, meliputi Konsumen Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III
  3. Pengurai
  4. Komponen Abiotik
  5. Autotrof dan Heterotrof

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme, istilah yang sering kita dengar dan pastinya kita secara dasar sudah tahu arti dari simbiosis ini. Anggap saja, simbiosis ini berasal dari hubungan antara dua organisasi yang berbeda dalam hal jenis, tetapi saling menguntungkan dan membutuhkan. Hubungan tersebut pasti positif.

Contohnya kupu-kupu sedang mengisap nectar yang ada pada bunga. Disitu, terjasi proses timbal balik (saling menguntungkan) dengan kupu-kupu bisa mendapatkan makanan, dan bunga mengalami penyerbukan. Saling menguntungkan, simbiosis mutualisme antara bunga dan kupu-kupu.

Contoh lain, bisa dilihat dalam hubungan manusia dan bakteri. Kita, mempunyai bakteri baik dalam tubuh, tepatnya di usus besar, yang bernama e-coli. Dari situ, bakteri jahat di usus besar akan terkurangi, dan mempercepat proses pembusukan makanan di usus besar, menjadi feses.

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme, menjadi sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan di satu pihak (1 organisme), sehingga organisme lain yang berinteraksi tidak dirugikan dan tidak diuntungkan (netral). Maksudnya apa?

Simbiosis ini, bisa dilihat dalam hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu, yang mana setelah hiu makan, maka sisa-sisa makanan yang berjatuhan nantinya akan dimakan oleh ikan remora. Cara mereka mengambil makanan dengan menempelkan tubuhnya pada ikan hiu tersebut.

Hubungan tersebut, juga bisa dilihat dalam pohon mangga dan tanaman anggrek, yang mana anggrek bisa mendapatkan tempat untuk bertumbuh, kemudian pohon mangga tidak dirugikan dengan hal tersebut. Karena tidak diambil sari hijaunya dan lain sebagainya.

Artikel Terkait  Pengertian Massa dan Berat jika dilihat dari Ilmu Pengetahuan

3. Simbiosis Parasitisme

Nah, ini adalah hubungan yang merugikan antara makhluk hidup 1 dengan 1 –nya (yang berkaitan). Simbiosis parasitisme, menggambarkan kondisi ketergantungan dimana hanya satu pihak yang mengalami kerugian dan satunya tidak (alias untung).

Contohnya bisa dilihat dalam nyamuk dan manusia. Nyamuk sendiri mendapatkan keuntungan dari manusia, dengan menghisap darah yang nantinya untuk mempercepat telur yang ada di dalam kandungan. Sedangkan, manusia gatal-gatal dan bisa saja terkena penyakit berbahaya.

Kemudian, jamur yang menempel pada pohon atau tumbuhan. Yang dirugikan pasti tumbuhan atau pohon hijau, karena mereka berfotosintesis atau mencari makanan sendiri. Sedangkan, jamur, tidak bisa mencari makanan sendiri, sehingga menempel di batang pohon maupun tanaman. Dinamakan parasit.

Simbiosis diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, demi berlangsungnya hidup. Saat rantai makanan berhenti, maka kehidupan berhenti juga.

Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Ekosistem dan Simbiosis Makhluk Hidup

Adanya perubahan lingkungan yang sewaktu-waktu, membuat mau tidak mau makhluk hidup harus bisa beradaptasi. Jika tidak, maka tinggallah gugur, atau tidak terselamatkan mencari generasi yang baru. Faktor penyebab perubahan tersebut macam-macam, dampaknya bisa menguntungkan maupun rugi.

Saat perubahan tersebut menguntungkan, maka akan semakin berkembang makhluk hidup tersebut, dan sebaliknya. Misal, masuknya bahan beracun dalam suatu lingkungan, menyebabkan komponen yang ada dalam ekosistem akan rusak atau rugi.

Perubahan tersebut, juga disebabkan oleh faktor alam, misal gempa bumi, gunung meletus, dan lain-lain. Jadi hati-hati dan tetap waspada. Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis simbiosis dan seluk beluk lainnya yang saling berkaitan. Semoga bermanfaat.

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Tinggalkan komentar